4 Jenis Gaya dalam Lompat Tinggi
Salah satu dari cabang olahraga atletik adalah lompat tinggi. Selain diperlombakan di Olimpiade, lompat tinggi juga dipertandingkan di Sea games, Asian games dan beberapa kompertisi bergengsi lainnya. Mulanya, lompat tinggi diperlombakan pada abad ke 19 tepatnya di Skotlandia. Pada saat itu, atlet lompat tinggi diwajibkan untuk menggunakan teknik lompat tinggi tertentu. Teknik tersebut adalah teknik gunting. Peserta selain harus menggunakan gaya gunting, posisi jatuhnya pun harus membelakangi. Gaya dengan cara lompat jauh tersebut ternyata menimbulkan banyak atlet cedera. Dikarenakan banyak sekali atlet lompat tinggi yang cedera, maka digunakanlah matras sebagai tempat pendaratan para atlet lompat tinggi.
Baca : Teknik Renang Gaya Kupu-kupu yang Benar – Teknik Renang Gaya Bebas – Teknik Renang Gaya Dada yang Benar
Lompat tinggi adalah salah satu olahraga yang mempertandingkan keahlian Anda dalam melompat dengan melewati mistar atau bar. Tujuan utama dari olahraga ini adalah Anda dapat melewati mistar dengan ketinggian yang telah ditetapkan. Ketinggian tersebut semakin lama akan semakin naik. Para atlet dituntut untuk dapat melompat tanpa membuat mistar atau bar jatuh. Tinggi mistar minimal yang harus dilewati para atlet lompat tinggi adalah 2,5 meter. Panjang minimal mistar tersebut adalah 3,15 meter. Olahraga lompat tinggi ini dilakukan di lapangan atletik.
Dalam kompetisi lompat tinggi, mistar akan dinaikkan dengan ketinggian tertentu. Lompatan peserta akan dinyatakan gugur jika peserta meyentuh mistar atau peserta tidak melakukan lompatan. Setiap peserta pada pertandingan lompat tinggi akan diberi tiga kali kesempatan untuk melompat.
Pada abad ke-19, gaya yang paling banyak digunakan pada perlombaan lompat tinggi adalah gaya gunting. Kemudian pada abad ke 20, gaya lompat tinggi ini dimodernisasi oleh orang Amerika-Irlandia, Michael Sweeney. Michael berhasil melakukan lompatan dengan tinggi 1,97 meter dengan gaya eastern cut-off pada tahun 1895. Michael melakukan lompatan dengan gaya ini tetapi ada sedikit modifikasi dengan memperpanjang punggungnya dan mendatar di atas mistar
Baca : Olahraga Catur Sejarah Aturan dan Cara Bermainnya – Olahraga Karate dan Sejarahnya di Indonesia – Sejarah Olahraga Ice Skating dan Manfaatnya
Sebenarnya olahraga lompat tinggi ini mudah kita lakukan asalkan kita benar-benar tahu bagaimana teknik lompat tinggi yang benar. Pada olahraga ini, perlu pengembangan fisik khusus untuk tolakan. Mengapa? Karena tinggi ketika melakukan tolakan menentukan hasil lompatan kita ketika melewati tinggi tertentu.
Dalam melakukan gerakan lompat tinggi ini ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Yaitu :
- Posisi awalan untuk melakukan lompat tinggi adalah berlari menuju mistar yang digunakan peserta atau atlet melakukan lompatan. Untuk gaya Scots sekitar 30 hingga 45 derajat. Gaya gunting 40 hingga 50 derajat., gaya guling sisi dan gaya straddle sekitar 40 derajat dan gaya flop 70 hingga 85 derajat kemudian mengecil menjadi 30 hingga 45 derajat.
- Posisi tolakan adalah posisi menggerakkan kaki tumpuan pada lantai untuk mendorong badan menuju ke atas mistar. Untuk mendapatkan tumpuan yang pas maka harus memperbanyak latihan lompatan.
- Posisi melayang adalah posisi ketika badan Anda berada di atas mistar. Pada saat melakukan gerakan ini Anda harus dapat mengusahakan agar titik berat badan Anda dekeat dengan mistar tapi tidak sampai menyentuh dan membuat mistar jatuh.
- Posisi mendarat adalah posisi terahir. Untuk posisi pendaratan tergantung dengan macam-macam gaya yang dilakukan. Berbeda gaya maka berbeda pula gerakan dan posisi mendarat.
Baca : Teknik dan Aturan Dasar dalam Lari Estafet – Teknik Lari Jarak Pendek
Berikut ini merupakan 4 macam gaya dalam lompat tinggi. Gaya-gaya tersebut adalah gaya guling sisi, gaya gunting, Gaya Fosbury Flop dan straddle atau gaya guling.
1. Western Roll atau Gaya Guling Sisi
Gaya sisi atau gaya samping disebut juga dengan gaya western roll atau wester form. Gaya western roll ini diciptakan oleh seseorang yang berasal dari Amerika. G. Horin menciptkan gaya ini pada tahun 1912. Namun sayangnya, gaya ini tidak mampu berkembang dikarenakan adanya benturan dengan peraturan lomba atau kompetisi lompat tinggi pada zaman sekarang.
Peraturan perlombaan lompat tinggi gaya guling samping pada sekarang ini menyatakan bahwa posisi saat melewati bar kepala Anda yang condong lebih rendah dari pinggul Anda tidak dianggap benar dan sah, sehigga para atlet yang melakukan hal ini akan mendapatkan diskualifikasi. Itulah mengapa gaya sisi atau gaya samping ini tidak pernah digunakan di kompetisi atau perlombaan lompat tinggi. Tetapi tidak ada salahnya jika kita mempelajari bagaimana teknik gaya guling sisi yang baik dan benar.
- Awalan – Untuk gerak awalan dari gaya guling sisi ini, arahnya adalah dari samping sekitar 35-40 derajat. Ketika peserta lompat tinggi bertumpu menggunakan kaki kanan, maka tentu saja awalan dari serong kanan. Jika peserta lompat tinggi bertumpu pada kaki kiri, maka otomatis awalan peserta serong ke kiri.
- Tumpuan – Sebenarnya, lompat tinggi dengan gaya guling sisi ini adalah membuat tumpuan dengan kaki yang paling dekat dengan mistar. Kaki yang paling dekat dengan mistar disebut juga dengan kaki dalam. Setelah itu peserta dapat melakukan awalan untuk mengayunkan kaki ke depan dengan posisi menyilang dengan mistar dan pada posisi yang benar dan tepat.
- Melayang – Ketika para peserta lompat tinggi sudah mengayunkan kaki ke depan dengan posisi menyilang dengan mistar, maka gerakan selanjutnya yaitu adalah gerakan melayang. Gerakan melayang dalam gaya suling sisi ini adalah memposisikan tubuh Anda dengan sikap miring dan sejajar dengan mistar. Pada saat yang bersamaan, turunkan kepala Anda secepat mungkin agar kepala Anda dapat lebih rendah dari pinggul. Barulah lanjutkan dengan gerakan meluncur ke bawah.
- Mendarat – Pada saat mendarat, peserta lompat tinggi dengan gaya guling sisi perlu melakukan dengan salah satu tangan dan kaki tumpu di saat yang bersamaan. Maksudnya disini adalah kedua tangan bisa lebih dulu terus berguling menjauh dari mistar. Jika Anda adalah seorang pemula di olahraga lompat tinggi ini, maka Anda disarankan untuk melakukan pendaratan dengan menggunakan kaki tumpu terlebih dahulu.
Baca : Pelanggaran dalam Olahraga Lompat Jauh – Jenis Gaya Dalam Lompat Jauh – Aturan dalam Olahraga Lompat Jauh
2. Gaya Gunting atau Gaya Scissors
Lompat tinggi gaya gunting ini disebut juga gatya Sweeney. Mengapa demikian? Karena penemu lompat tinggi ini bernama Sweeney. Pada tahun 1880 Sweeney telah menemukan gaya ini dan memakai gaya jongkok. Tetapi menurut Sweeney, gaya jongkok kurang efektif dan ekonomis. Pada akhirnya Sweeney memodifikasi gaya jongkok tersebut menjadi gaya gunting. Michael Sweeney adalah orang yang penting dan jenius dibalik gaya gunting ini dan gaya gunting ini akhirnya mulai populer sekitar tahun 1895. Gaya jongkok diubah pada tahun 1896 dan menjadi gaya gunting tersebut.
Inti dari gaya gunting sendiri adalah peserta lompat tinggi memulai awalan dari tengah. Apabila peserta tersebut akan mulai melompat maka menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan. Lalu menggunakan kaki kanan sebagai ayunan. Berikut ini adalah penjelasan yang lebih detail mengenai gaya gunting pada olahraga lompat tinggi.
- Awalan – Pada fase awalan, gaya lompat tinggi yang satu ini dapat dilakukan peserta atau atlet lompat tinggi dengan posisi menyerong ke arah kanan atau ke arah kiri dari arah depan. Untuk masalah ke arah mana serong sebaiknya diposisikan, maka jawabannya tergantung pada kaki mana yang akan Anda jadikan sebagai tumpuan. Apabila tumpuan Anda berada di kaki kiri Anda, maka arah awalan yang baik dan benar adalah tepat dari arah depan dengan sedikit menyerong ke arah kanan. Apabila tumpuan berada di kaki kanan Anda, maka Anda dapat memposisikan tubuh Anda untuk menyerong kea rah kiri. Hal ini dapat dilatih untuk menentukan kaki tumpuan Anda.
- Tumpuan – Pada fase tumpuan di gaya gunting ini, atlet atau peserta perlu melakukan dengan kaki yang paling jauh jaraknya dari mistar. Kaki ini disebut juga dengan kaki luar. Sementara itu untuk kaki yang sedang bebas dapat diayunkan ke depan secara lurus. Boleh juga kaki yang sedang bebas diayunkan menyilang dengan mistar. Gerakan tumpuan ini dapat terus dilatih agar menghasilkan eksekusi gerakan yang baik, benar dan tepat tanpa adanya kesalahan atau paling tidak meminimalisir kesalahan yang terjadi.
- Melayang – Ketika kaki bebas atau kaki yang diayunkan tadi terjulur menyilang dengan mistar, maka kaki tumpu (bisa kaki kanan atau kaki kiri Anda) agar dengan cepat di ayunkan ke samping kiri atau kanan. Sebagai contoh, jika Anda menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan, maka ayunkan kaki Anda ke samping kanan. Begitu pun sebaliknya, jika yang Anda gunakan kaki kanan sebegai tumpuan, maka dengan cepat ayunkan ke samping kiri secara lurus sambil putar tubuh Anda ke arah kiri. Saat Anda melakukan gerakan ini, pastikan juga pandangan Anda terus lurus ke arah bawah.
- Mendarat – Ketika melakukan pendaratan, sesudah melayang atlet dapat melakukan dengan kaki tumpu terlebih dahulu dengan badan menghadap ke mistar. Pendaratan dapat dilatih dan dilakukan terus menerus secara kontinyu agar pendaratan dapat menjadi baik, benar dan tepat. Karena dalam posisi pendaratan ini, peserta yang masih pemula sering melakukan kesalahan di arah gerakan kaki.
Dalam gaya gunting terdapat beberapa kelemahan, diantaranya adalah:
- Kurangnya sifat efektif dan efisien ketika berada di posisi melayang. Hal ini dikarenakan pada posisi ini atlet memerlukan banyak tenaga.
- Jarak titik tumpu juga relatif jauh dari mistar
- Jarak antara titik berat badan peserta dan mistar juga termasuk relatif jauh ketika atlet melayang melewati bar atau mistar.
Untuk mendapatkan hasil lompatan yang sempurna dan memuaskan, seluruh gerakan mulai dari gerakan awalan, gerakan tumpuan, gerakan melayang hingga gerakan mendarat harus dilatih secara terus menerus dan kontinyu.
Baca : Macam-macam Gaya dalam Lempar Lembing – Macam-macam Gaya Renang dan Sejarahnya – Macam-macam Gerakan Yoga untuk Kesehatan
3. Gaya Fosbury Flop
Gaya fosbury flop disebut juga dengan gaya flop saja. Pencipta dari gaya Fosbury Flop ini adalah Dick Ricarid Fosbury. Dick Ricarid Fosbury adalah seorang atlet lompat tinggi yang berasal dari Amerika. Di Olimpiade Mexico yang diselenggarakan pada tahun 1968, Dick Ricarid Fosbury berhasil meraih peringkat pertama pada pertandinggan lompat tinggi yang diadakan dengan menggunakan gaya Fosbury Flop tersebut.
Momen itulah yang membuat para ahli atletik kemudian mencurahkan perhatian mereka kepada Dick Ricarid Fosbury dengan gaya barunya yang apik dan unik. Mengapa gaya tersebut disebut unik? karena dengan gaya tersebut ketika melalui mistar, posisi tubuh akan ada dalam kondisi yang telentang. Pendaratan dengan gaya ini adalah dengan bagian punggung terlebih dahulu dan dengan posisi telentang.
Untuk melakukan salah satu dari 4 macam gaya dalam lompat tinggi tersebut, para pemula di bidang olahraga atletik ini dapat memperhatikan langkah-langkah berikut yang lebih mendetail.
- Awalan – Pada awalan menggunakan gaya Fosbury flop ini adalah para peserta atau atlet perlu melakukannya dengan cepat dan melakukan gerakan ini dengan sedikit melingkar atau melengkung. Untuk langkah awalan, para peserta perlu mengambil hingga 7 atau 9 langkah.
- Tolakan – Dalam fase tolakan kaki ini, para peserta lompat tinggi memerlukan ayunan kedua tangan yang kuat sekali, seperti pada gaya-gaya lompat tinggi yang lain. Mengapa harus kuat? Ini dilakukan agar tangan Anda dapat mendukung seluruh tubuh Anda agar dapat terangkat dengan sempurna. Apabila kaki kanan Anda yang digunakan sebagai tolakan, maka Anda perlu sekali untuk melakukan tolakan ke arah kiri mistar. Ketika Anda melakukan tolakan kaki di waktu yang bersamaan, Anda perlu menggerakkan kedua tangan Anda ke atas di arah samping kepala Anda. Setelah Anda melakukan hal ini, maka tubuh Anda akan melompat ke atas sehingga putaran sebesar 180 derajat dapat dihasilkan dan peserta atau atlet dapat melakukannya bersama-sama.
- Sikap tubuh – Sikap tubuh adalah salah satu hal yang patut diperhatikan juga. Terutama ketika Anda berada di atas mistar. Sikap tubuh perlu dilakukan secara telentang dengan gantungkan kedua kaki Anda secara lemas dan rileks. Tarik dagu Anda sedikit mendekati dada Anda dan punggung juga berada di atas mistar. Sehingga membentuk seperti busur melintang.
- Pendaratan – Pada gaya flop ini, pendaratan adalah pada karet busa dengan ukuran ketinggian lebih dari 60 cm dan 5 x 5 meter. Dimana matras dengan ukuran 10-20 cm menutupi bagian busa tersebut. Untuk proses pendaratan, pertama adalah bagian punggung Anda terlebih dahulu baru area belakang kepala pada posisi pendaratan di karet busa tersebut.
Baca : Macam-macam Pemanasan Sebelum Olahraga – Macam-macam Gerakan yang Dapat Melatih Kekuatan Otot Kaki– Macam Cabang Olahraga Permainan dan Penjelasannya
4. Gaya Straddle atau Gaya Guling
Pada gaya guling atau yang disebut juga gaya straddle ini adalah salah satu gaya yang cukup populer. Gaya ini juga sempat digunakan pada perlombaan atau kompetisi lompat tinggi zaman dahulu. Inti dari gerakan guling atau straddle ini adalah tubuh diputar dan dibalikkan dengan cepat ketika tubuh melewati mistar. Sehingga, sikap tubuh terakhir adalah dengan posisi menelungkup.
Struddle yang disebut guling atau belly roll ini sudah ada sejak tahun 1930. Gaya ini ditemukan oleh Jim Stewart yang berasal dari Amerika. Dalam suatu perlombaan, Jim Stewart memakai gaya ini, namun gaya ini masih belum dianggap sah di beberapa negara pada waktu itu.
Meski penyebarannya luas di beberapa negara, masih ada juga negara yang belum mengakui gaya ini. Namun tidak ada salahnya jika kita mengetahui dan dapat mempelajari gaya ini dengan baik dan benar.
Untuk melakukan gaya straddle, beberapa tahapan yang harus dilalui adalah:
- Awalan – Pada awalan dengan gaya guling atau gaya straddle ini, teknik awalannya hampir sama dengan awalan guling sisi. Awalan ini dapat dilakukan dari serong kiri apabila ada menggunakan tumpuan dengan kaki kiri. Awalan juga dapat Anda lakukan dengan arah menyamping atau serong ke kanan apabila Anda hendak melompat menggunakan kaki kanan sebagai tumpuan.
- Tumpuan – Dalam tumpuan di gaya straddle ini, kaki yang menjadi tumpuan bagi para peserta atau para atlet adalah kaki yang paling dekat dengan mistar. Kaki yang ini disebut juga disebut dengan kaki dalam. Sedangkan kaki satunya yang masih bebas dapat Anda ayunkan ke arah depan atas.
- Melayang dan pendaratan – Ketika Anda selesai melompat dengan tumpuan kaki Anda. Maka tubuh Anda akan melayang di atas mistar dengan posisi menelungkup dan sejajar dengan mistar dan posisi kaki melebar. Lengan, kaki bebas dan tubuh Anda bagian atas atau bagian kepala yang sepihak dan kaki ayun dapat Anda turunkan lebih dahulu dimana posisi ini kepala Anda harus lebih rendah dari pinggul Anda. Lalu lanjutkan dengan posisi berguling ke arah kanan dan Anda dapat melakukan peluncuran ke bawah.
Setelah melakukan gerakan ini, jangan biarkan posisi tubuh Anda sejajar dengan mistar tetapi atur dengan kepala dan tubuh Anda dapat melintasi mistar lebih dahulu sebelum kemudian mengarah ke bawah. Gerakan ini disebut juga dive straddle. Kaki tumpu yang belum melalui mistar dan kaki tumpu tersebut masih dalam kondisi terlekuk lutut bisa digerakkan, untuk menggerakkannya dapat melakukan 2 cara berikut ini.
- Meluruskan atau menendangkan kaki ke arah atas belakang. Apabila peserta memutuskan untuk memilih cara ini, maka gerakan pendaratannya dapat dilakukan menggunakan 1 kaki (bisa kaki ayun atau kaki yang sedang bebas) dimana tangan juga secara bersamaan berguling menjauhi bar atau mistar
- Apabila Anda memilih cara ini maka Anda dapat menarik paha atau membukanya dengan sikap dimana lutut masih ditekuk untuk menjauhi mistar. Ini dilakukan agar tubuh dapat berputar ke arah kanan dan menghadap ke atas dalam waktu yang bersamaan ketika sedang meluncur ke bawah. Pendaratan dapat dilakukan dengan punggung apabila menggunakan cara ini.
Baca : Macam-macam Gerakan untuk Kelenturan Tubuh – Jenis-jenis Senam Populer Beserta Penjelasannya – Macam-macam Olahraga di Rumah untuk Wanita
Demikianlah artikel mengenai 4 macam gaya dalam lompat tinggi yang dapat dijadikan referensi bagi Anda yang memulai atau sedang melakukan olahraga tersebut. Semoga bermanfaat dan selamat beraktivitas.