X

Teknik dan Aturan Dasar dalam Lari Estafet

Estafet adalah kompetisi balap dimana anggota tim bergiliran menyelesaikan bagian dari arena balap melaui serangkaian kegiatan tertentu. Balapan dapat diikuti oleh peserta profesional maupun pemain amatir. Jenis olahraga yang dilakukan pada balap estafet pun beragam, bisa berupa olahraga lari, renang, ski, hingga ice skating dengan maksut untuk mentransfer tongkat di kepalan tangan kepada tim anggota seregu untuk mencapai garis finisih.

Definisi Lari Estafet

Tujuan yang mendasar dari lari estafet sebenarnya adalah setiap pelari harus menyerahkan tongkat ke pelari berikutnya dalam zona tertentu, biasanya ditandai dengan segitiga di dalam trek. Dalam lari jarak pendek, pelari biasanya menggunakan “blind handoff”, di mana pelari kedua berdiri di tempat yang telah ditentukan sebelumnya di dalam latihan dan mulai berjalan saat pelari pertama menyentuh tanda visual di trek (umumnya berbentuk segitiga yang lebih kecil). Pelari kedua kemudian akan membuka tangan mereka di belakang setelah mencapai beberapa langkah, saat di mana pelari pertama harus mengangkat dan melepaskan tongkatnya. Biasanya pelari pertama akan memberikan teriakan, seperti “Tongkat!” atau “Yak!!” yang diulang beberapa kali hingga pelari kedua mengulurkan tangannya untuk menerima tongkat. Dalam lari jarak menengah atau lebih, pelari kedua akan memulai dengan joging sambil melihat ke arah pelari pertama yang masuk dan mengulurkan tangan memberikan tongkatnya.

Artikel terkait :

Salah satu dari jenis estafet yang paling populer adalah estafet atletik atau lari estafet. Pada lari estafet, terdapat dua standar ukuran lintasan, di antaranya adalah lari 4 × 100 meter dan lari 4 × 400 meter. Sebenarnya ada juga trek lari estafet untuk ukuran  4 × 200 meter, 4 × 800 meter, dan 4 × 1600 meter, hanya saja jarang sekali dikompetisikan. Lari estafet dengan tim yang bercampur gender sepanjang   4 × 400 meter mulai diperkenalkan pada kompetisi IAAF World Relay 2017. Berikut teknik dan aturan dasar dalam lari estafet.

Aturan Dasar Lari Estafet

Balapan estafet (4 x 100 dan 4 x 400 meter) memiliki aturan tambahan mengenai penggunaan tongkat dan peraturan tersebut adalah sama untuk pria maupun wanita. Berikut adalah beberapa peraturan dasar yang diterapkan di dalam kompetisi resmi lari estafet.

  • Peralatan – Tongkat yang digunakan untuk lari estafet berbentuk tabung satu potong yang mulus dan berongga. Tongkat tersebut terbuat dari kayu, logam atau material berbahan dasar kaku lainnya. Ukuran panjangnya adalah antara 28-30 cm dengan diameter tabung sepanjang 3,81 cm untuk dewasa dan 2,45 cm untuk anak-anak . Sedangkan untuk beratnya minimal 50 gram.
  • Penggunaan tongkat – Kehilangan tongkat (menjatuhkan tongkat) yang dilakukan di lari estafet 4 x 100 meter. Namun pada lari estafet 4 x 400, kejatuhan tongkat tidak didiskualifikasi karena jarak tempuhnya yang jauh.

Teknik Lari Estafet

Dalam sebuah olahraga, terlebih pada even perlombaan, serangkaian teknik memang diperlukan untuk meraih kemenangan dan memperoleh hasil yang terbaik. Terlebih lagi dalam rangkaian lari estafet, kemungkinan untuk pergantian tongkat terjadi kesalahan seperti tongkat terjatuh sangat memungkinkan untuk terjadi. Sehingga diperlukan teknik khusus untuk melakukannya. Pun juga dengan teknik ketika berlari. Berikut adalah beberapa teknik yang perlu dilakukan oleh atlet yang melakukan lari estafet di dalam sebuah tim.

1. Teknik permulaan (start)

Seperti di dalam ajan balap lari, posisi pelari pertama pada lari estafet di start adalah jongkok. Dalam melakukan posisi ini, yang perlu diperhatikan adalah letak tangan yang berada di belakang garis start dan tongkat yang sudah dipegang tidak diperbolehkan untuk menyentuh garis start. Hal ini perlu dilakukan agar tidak mendapat diskualifikasi yang akan merugikan tim.

2. Teknik memegang tongkat

Cara memegang tongkat yang benar adalah memegang di bagian ujung hingga setengah bagian dengan menggunakan tangan kanan atau tangan kiri (tangan yang sekiranya kuat dan stabil). Dan pelari penerima tongkat memegang tongkat di bagian tengah pada estafet berikutnya.

3. Teknik memberi atau menerima tongkat

Pada olahraga lari estafet terdapat sebuah area khusus untuk melakukan pergantian tongkat estafet antar pemain. Daerah ini disebut dengan wissel dan di daerah ini semua kegiatan memberi dan menerima tongkat dilakukan sambil berlari. Panjang daerah wissel adalah 20 meter dan pergantian di luar daerah ini akan menyebabkan atlet dan tim didiskualifikasi.

Secara khusus, memberi atau menerima tongkat terdapat teknik yang perlu diaplikasikan, di antaranya :

  • Downsweep – teknik ini digunakan apabila telapa tangan pelari penerima tongkat estafet menghadap ke bawah. Ditempuh dengan tangan pelari penerima yang terletak di belakang mereka pada tingkat pinggul, telapak tangan ke bawah dan ibu jari terentang untuk membentuk bentuk V. Pelari pemberi mentransfer dengan memasukkan tongkat ke atas di antara jempol dan jari.
  • Upsweep – teknik ini mirip dengan downsweep, namun kondisi telapak tangan pelari penerima tongkat estafet menghadap ke atas dan menerima tongkat dalam keadaan di atas.
  • Push pass – pelari penerima keluar memegang lengan mereka tinggi di belakang mereka, dengan telapak ke samping dan ibu jari menunjuk ke bawah. Pelari pemberi mentransfer tongkat dengan memegangnya secara vertikal dan mendorongnya ke telapak tangan.

Masalah lain yang perlu dipertimbangkan dalam proses transfer tongkat antara lain adalah :

  • Perbedaan ukuran tinggi pelari – jika satu pelari jauh lebih tinggi daripada yang lain, mereka mungkin mengalami kesulitan untuk bertukar tongkat dengan lancar. Usahakan untuk mengurutkan ketinggian mereka sesuai urutan trek yang harus mereka jalani, sehingga mereka tidak perlu kesulitan melakukan pertukaran tongkat.
  • Jika sepasang atlet tidak berlatih dengan baik untuk alasan temperamental, dan pelatih tidak dapat mengatasi masalah ini, pertimbangkan untuk mengatur ulang agar tidak memiliki handoff sama.
  • Jika satu atlet sangat minim keahliannya dalam menerima tongkat, maka pertimbangkan untuk menempatkan mereka di leg keempat. Sebaliknya, jika mereka tidak terlalu mampu untuk memberikan tongkat, maka pertimbangkan untuk menempatkan mereka di trek pertama (posisi start).

4. Pelari pertama

Tempatkan starter terbaik Anda terlebih dahulu. Pelari pertama yang ideal memiliki titik metode lepas landas yang baik dan tidak pernah didiskualifikasi karena melakukan kesalahan. Posisi ini juga membutuhkan pelari yang mampu berlari cepat di tikungan lintasan oval.

5. Pelari kedua

Pelari kedua harus memiliki kemampuan untuk menyempurnakan keterampilan penerimaan tongkat, karena leg kedua melibatkan penerimaan dan pemindahan tongkat. Leg kedua adalah trek yang lurus dan trek ini adalah tempat yang bagus untuk pelari cepat yang tidak terlalu bagus jika lari di tingkungan.

Trek kedua adalah tempat yang bagus untuk pelari tercepat di dalam tim bila dibandingkan dengan tiga pelari lainnya. Hal ini terutama berlaku juga jika pelari kedua tersebut juga hebat dalam perpindahan tongkat.

Artikel lainnya :

6. Pelari ketiga

umum, pelari dengan tinggi badan yang lebih pendek paling baik berada di sekitar lintasan yang menikung karena mereka bisa melaju lebih cepat daripada pelari yang lebih tinggi. Posisi ini juga menguntungkan bagi pelari dengan kemampuan perpindahan tongkat yang bagus dan dari kemampuan bersaing di bawah tekanan. Meski tidak umum dilakukan, bisa menjadi strategi yang baik jika Anda menempatkan pelari tercepat Anda trek ketiga ini jika mereka juga bagus di tikungan. Pelari spesialis 200 meter dapat melakukan lari estafet dengan baik di leg ketiga ini.

7. Pelari keempat

Banyak tim yang menempatkan pelari tercepat mereka di bagian akhir leg untuk mendapatkan finish terlebih dahulu daripada tim lain. Pada kenyataannya, tidak hanya skill yang cepat namun juga kondisi psikologi mungkin berpengaruh besar. Pelari di trek ini tidak boleh berkecil hati jika ketika bagian mereka memulai pertandingan leg keempat berada di belakang tim lainnya. Oleh karena itu penting juga memilih pelari keempat yang bersemangat dan mampu berlari di bawah tekanan.

Jika terdapat dua pelari yang lebih cepat dari pada dua lainnya di tim, maka letakkan kedua pelari cepat tersebut di urutan kedua dan keempat. Hal ini memungkinkan Anda memaksimalkan jarak yang mereka tempuh.

Pada tingkat persaingan yang tinggi, pilih pelari keempat dengan teknik finishing yang baik. Ini termasuk “lifting”, sebuah bentuk lari ringan (minimal kontak dengan permukaan tanah) dan kemampuan untuk mengangkat lutut yang cepat, menerjang jatuh ke depan dengan hati-hati sehingga bagian depan tubuh mereka dapat melintasi garis finish lebih cepat.

8. Lari pada jalur yang tepat

Ketika semuanya berjalan dengan baik dan pelari berada di lintasan yang tepat maka lari estafet akan mengalami perpindahan tongkat yang mulus, tanpa ada kesalahan atau sentakan di jalur yang dapat berakibat kemungkinan beralihnya tongkat dari tangan kiri atlet ke kanan.  Latihan pola yang dapat ditempuh untuk pembiasaan ritme lari pada jalur yang tepat antara lain adalah :

  • Pelari pertama memegang tongkat di kanan dan berjalan di tepi bagian dalam jalur.
  • Pelari kedua memegang tongkat di tangan kiri dan tetap berada di luar.
  • Pelari ketiga memegang tongkat di tangan kanan dan tetap berada di dalam.
  • Pelari keempat memegang tongkat di tangan kiri dan menerima di luar.

9. Waktu peralihan tongkat

Setiap transfer tongkat harus terjadi di dalam zona tukar (changeover) sepanjang 20 meter yang berada di antara dua tanda kuning. Pelari penerima tongkat bisa berlari sampai 10 meter di depan zona tukar. Beberapa trik untuk menemukan posisi tukar yang memaksimalkan kecepatan dan kelancaran transfer tongkat antara lain adalah :

  • Idealnya, Anda bisa menukar tongkat itu sekitar 5 meter dari ujung zona. Ini memberi pelari penerima lebih banyak waktu untuk mempercepat sebelum menerima.
  • Jika para atlet memiliki masalah dengan transfer tongkat yang cepat, atau jika mereka merasa gugup dan melambat saat menunggu, tukar tongkatnya saat berada di tengah zona.
  • Jika satu atlet secara signifikan lebih cepat daripada yang lain, mereka dapat menerima lebih awal di zona tersebut dan membawa tongkat itu lebih dari 100 meter.

10. Tetap berlari

Sebuah kesalahan besar dalam lari estafet adalah melambat sebelum pelari melepaskan tongkat. Cara terbaik untuk mencegah hal ini adalah dengan membentuk kebiasaan “berlari melewati zona”. Terus berlari sampai hampir setengah jalan melalui kaki berikutnya. Jika kedua pelari yang bertemu memposisikan diri dengan baik (di sisi berlawanan dari jalur), pelari yang masuk harus bisa berlari jauh di belakang tanpa takut akan terjadi tabrakan.

Beberapa contoh kesalahan yang umum terjadi pada estafet tongkat antara lain adalah :

  • Pelari pertama melakukan start lari terlambat, dan menyebabkan pelari lain lebih dulu mencapai kecepatan maksimum.
  • Pada saat berlari, perlari penerima tongkat terlalu mengarah ke tengah sehingga mengganggu lari pelari yang memberi tongkat.
  • Pada waktu pelari penerima mengulurkan tangan ke belakang, tangan dalam keadaan goyang, sehingga sukar menerima tongkat dari pelari pembawa tongkat.
  • Kurang berhati-hati dalam memberikan tongkat, sehingga gagal dalam pemberian karena tongkat jauh.
  • Saat memberikan tongkat, pelari pemberi berada di belakang penerima, tidak di sisi sampingnya, sehingga dapat menginjak kaki penerima dan mengganggu irama lari.
  • Pelari pemberi tongkat tidak memberi isyarat (seperti mengeluarkan suara atau berteriak) kepada pelari penerima tongkat, sehingga penerima tidak mengetahui.
  • Pelari pemberi tongkat mengurangi kecepatan larinya pada saat akan mengayun memberikan tongkat.

Artikel lainnya :

Strategi Tim untuk Lari Estafet

Strategi yang digunakan pada lari estafet, umumnya berdasarkan kecepatan dari masing-masing pelari di dalam tim tersebut. Hal ini dapat ditempuh dengan semisal membedakan tim estafet menjadi  4 golongan, yaitu tercepat kedua, tercepat ketiga, paling lambat, kemudian yang paling cepat. Untuk tim di sekolah (SMP atau SMA) biasanya menggunakan urutan tercepat kedua, paling lambat, tercepat ketiga dan yang dekat dengan garis finish adalah pelari tercepat. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk meletakkan pelari tercepat di urutan pertama untuk mengawali start agar jarak yang ditempuh lebih jauh dari tim lawan.

Sebelum menjalankan reli, pastikan bahwa Anda dan rekan kerja Anda berpengalaman dengan lari baik jarak pendek maupun jarak jauh dan telah berlatih dalam pertukaran tongkat. Ini akan membantu Anda menentukan urutan tim Anda, dan memastikan bahwa Anda memberikan yang terbaik di untuk perlombaan.

Diskualifikasi dalam Lari Estafet

Beberapa tindakan dari pelari juga dapat mempengaruhi keikutsertaan tim dalam sebuah kompetisi, di mana tindakan yang salah dapat menyebabkan diskualifikasi. Kesalahan tindakan tersebut antara lain adalah :

  • Memberikan tongkat estafet di tempat yang bukan termasuk zona pertukaran
  • Salah memulai (biasanya sekali atau dua kali)
  • Tidak benar menyalip pesaing lain
  • Mencegah pesaing lain lewat
  • Dengan sengaja menghambat, meghalang-halangi, atau dengan cara lain mengganggu pesaing lain

Jenis Kompetisi dalam Lari Estafet

Acara lari estafet terbesar di dunia adalah Holmenkollstafetten di Norwegia, 2.944 tim yang beranggotakan 15 orang di setiap tim ikut berkompetisi di acara ini. Finish dari lari estafet yang diikuti oleh total 44.160 orang dan diselenggarakan pada 10 Mei 2014 tersebut berakhir di Stadion Bislett di Oslo.

Kompetisi lari estafet lainnya adalah Penn Relay, yang diikuti oleh lebih dari 15.000 pelari di setiap tahunnya ini berasal dari berbagai macam jenis pelari. Mulai dari tingkat sekolah menengah atas, perguruan tinggi dan profesional, di mana selama tiga hari perhelatan, dapat menarik lebih dari 100.000 penonton.

Beberapa jenis lari estafet populer yang juga sering dikompetisikan di antaranya adalah :

1. Lari estafet jarak jauh

Lari estafet jarak jauh telah menjadi semakin populer di antara banyak pelari dari berbagai tingkat, mulai amatir hingga profesional. Lari estafet ini biasanya memiliki 5 sampai 36 tahap (leg) di mana masing-masing memiliki jarak antar anggota sepanjang 5 dan 10 km. Namun ada juga, meskipun jarang, dengan jarak sepanjang 16 kilometer.

Sebuah Kejuaraan Jalan IAAF yang diselenggarakan pada tahun 1986 sampai 1998, merupakan sebuah kejuaraan lari estafet marathon klasik yang diikuti oleh enam anggota dengan menempuh jarak hingga 42.195 km.

Lari estafet dengan jarak di bawah 100 kilometer dikompetisikan dalam waktu sehari (setengah hari), di mana masing-masing pelari menyelesaikan satu atau dua tahap (legs). Sedangkan reli yang lebih panjang dapat menempuh waktu hingga sehari semalam, dengan masing-masing pelari biasanya menyelesaikan tiga bagian (leg).

Balap lari estafet terpanjang di dunia adalah Japan’s Prince Takamatsu Cup Nishinippon Round-Kyūshū Ekiden, sebuah perlombaan yang memperebutkan piala Pangeran Jepang. Kompetisi ini dimulai di Nagasaki dan menempuh jarak sepanjang 1.064 kilometer.

2. Lari estafet lintas negara

Kompetisi ini dilakukan untuk Kejuaraan Lintas Dunia IAAF 2017, di mana perlombaan estafet oleh tim dengan anggota campuran (pria dan wanita) dan menempuh jarak sepanjang 4 x 2 km.

3. Medley relay

Merupakan lari estafet di mana pada satu tim terdiri dari empat pelari dengan jarak tempuh yang bervariasi untuk setiap pelari. Jarak 4 leg pada lari estafet medley jarak jauh terdiri dari  1200 m, 400 m, 800 m, dan 1.600 m. Sedangkan lari estafet medley jarak dekat biasanya terdiri dari empat leg dengan jarak 400 m, 200 m, 200 m, dan 800 m atau varian lain yang terdiri dari 200 m, 100 m, 100 m dan 400 m.

Artikel lainnya :

Itulah beberapa teknik dan aturan dasar dalam lari estafet berikut strategi dan macam kompetisi yang diadakan. Dengan adanya beberapa teknik dan strategi, semoga dapat membantu meningkatkan kemampuan tim lari estafet yang Anda miliki. Semoga bermanfaat dan tetap semangat!

Categories: Panduan Teknik
Tags: atletikaturanlariolahragasejarahteknik dasarteknik lari