Bulu tangkis atau badminton merupakan salah satu jenis olahraga yang memiliki banyak peminat yang tersebar di seluruh dunia. Cabang olahraga yang menjadikan raket dan shuttlecock sebagai dua peralatan utama dalam permainan ini dapat dimainkan oleh dua orang dalam permainan tunggal atau empat orang (2 pasang) dalam permainan ganda. Bulu tangkis memiliki 5 tipe pertandingan, yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Baca juga : unsur unsur kebugaran jasmani
Pengertian dan Sejarah Bulu Tangkis
Secara harfiah, bulu tangkis berasal dari dua kata yakni bulu dan tangkis. Kata “bulu” diambil dari wujud shuttlecock yang terbuat dari bulu angsa. Sedangkan kata “tangkis” diambil dari kata dasar menangkis, dimana inti gerakan dari permainan cabang olahraga ini adalah menangkis pergerakan dari shuttlecock (bulu) tersebut.
Berbagai pendapat muncul perihal awal mula dan asal permainan bulu tangkis. Pendapat pertama mengatakan bahwa permainan ini berasal dan berkembang di Mesir kuno 2000 tahun lalu. Pendapat selanjutnya mengatakan permainan ini berasal dari India dan daratan Tiongkok. Namun berkembangnya permainan ini hingga akhirnya dikenal luas oleh masyarakat dunia adalah pada abad pertengahan di Inggris, yakni dari sebuah permainan tradisional anak-anak setempat yang bernama Battledore dan Shuttlecocks. Permainan tradisional ini sangat populer di kalangan masyarakat hingga akhirnya sebuah majalah bernama “Punch” mempublikasikan permainan ini.
Baca juga : sejarah senam yoga
Teknik Dasar Bulu Tangkis
Seorang pemain bulu tangkis profesional baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional pada awal karir harus menjalani dan melewati masa pelatihan dan pembinaan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan dan membekali para pemain tersebut dengan berbagai ilmu yang harus mereka ketahui dan kuasai hingga akhirnya dianggap layak terjun ke lapangan pertandingan oleh pelatih atau instansi yang membina mereka. Dalam masa pelatihan dan pembinaan ini pemain diberikan ilmu teori dan juga praktek untuk bisa bermain dengan benar sesuai dengan aturan permainan bulu tangkis.
Dalam permainan olahraga bulu tangkis terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai sebagai modall dasar atau modal awal menjadi seorang pemain bulu tangkis profesional. Adapun teknik-teknik dasar dalam permainan bulu tangkis, adalah sebagai berikut :
Baca juga : fungsi melakukan pemanasan dalam latihan senam aerobik
1. Cara Memegang Raket (Grip)
Teknik paling dasar dari permainan olahraga bulu tangkis adalah cara memegang raket. Hal ini adalah faktor utama yang paling berpengaruh terhadap kualitas pukulan yang dihasilkan. Seorang pemula yang belajar bermain bulu tangkis harus benar-benar menguasai teknik dasar ini terlebih dahulu agar bisa melanjutkan ke teknik dasar permainan bulu tangkis berikutnya. Adapun cara memegang raket ini terdiri dari 2 jenis teknik, yaitu sebagai berikut :
- Teknik Forehand
- posisi kepala raket menyamping
- pegang raket seperti halnya ketika kita berjabat tangan dengan orang lain
- antara ibu jari dan jari telunjuk terdapat jarak yang berbentuk seperti huruf V
- jari yang lainnya (kelingking, jari manis, jari tengah) menggenggam raket
- Teknik Backhand
- posisi kepala raket menyamping
- posisi ibu jari sedikit terpisah dengan keempat jari lainnya
- empat jari (jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking) memegang raket
2. Pukulan
- pegang raket dengan cara pegangan raket teknik forehand
- posisi kaki kanan dan kiri menyilang (kaki kanan di belakang dan kaki kiri berada di depan)
- miringkan badan ke sebelah kanan
- pukul shuttlecock sambil menggerakkan bahu ke depan
- biarkan tangan bergerak terus ke bawah
- ketika anda ingin melakukan pukulan clear, maka pukullah shuttlecock sekeras mungkin
3. Gerakan Kaki (Footwork)
4. Sikap dan Posisi Badan
Adapun cara yang harus dilakukan agar memiliki keseimbangan yang baik, adalah sebagai berikut :
- posisikan badan bertumpu pada kedua kaki kanan dan kiri (hal ini berlaku pada saat menyerang ataupun bertahan)
- tekuk atau bengkokkan kedua lutut, selanjutnya berdiri dengan ujung kaki hingga pinggang berada pada posisi tegak
- kedua kaki terbuka selebar bahu dengan posisi sejajar atau salah satu kaki berada di depan
- salah satu lengan siku yang tidak memegang raket berada di samping badan, agar tangan lainnya yang memegang raket bebas bergerak
5. Posisi Badan Ketika Memukul (Hitting Position)
- usahakan posisi badan menyamping ke arah net
- kaki kiri berada di depan kaki kanan
- posisi badan berada di belakang shuttlecock
- bahu kanan sedikit ditarik ke belakang
- ketika sedang melakukan beberapa pukulan, maka harus ada pergantian pada posisi bahu kanan dan kaki kanan
6. Service
Secara umum, teknik service dalam permainan bulu tangkis dilakukan dengan cara mengarahkan shuttlecock ke kanan, kiri, depan ataupun belakang pemain lawan. Hal yang harus dihindari ketika melakukan service adalah posisi shuttlecock yang tanggung dan berada tepat di depan lawan. Hal ini sama saja dengan bunuh diri karena dengan begitu lawan akan dapat dengan mudah mengembalikan service sekaligus mematikan pergerakan kita. Dalam melakukan service pada permainan olahraga bulu tangkis terdapat 3 jenis teknik, yaitu sebagai berikut :
Baca juga : cabang olahraga atletik
6.1 Forehand Service
Forehand Pendek
Teknik service forehand pendek berarti melakukan service dengan menggunakan sedikit tenaga saja yang mengakibatkan ayunan pada raket tidak terlalu kuat. Ketika melakukan service dengan teknik ini maka posisi jatuhnya shuttlecock tidak akan jauh dari net, dan berada di area depan pemain lawan.
Forehand Tinggi
Teknik forehand tinggi menggunakan tenaga penuh pada saat melakukan service. Akibatnya, posisi jatuhnya shuttlecock akan berada sangat jauh dari net. Teknik service forehand tinggi mengakibatkan pergerakan shuttlecock akan melambung tinggi melewati tubuh pemain lawan dan kemudian jatuh di area belakang pemain lawan tersebut. Biasanya ketika melakukan jenis service dengan teknik forehand tinggi, pemain sedikit lebih memperkokoh posisi badan dan berdiri mereka yakni dengan membuka kedua kaki selebar pinggang kaki dan posisi tubuh menyamping.
6.2 Backhand Service
- ketika memukul shuttlecock, posisi kepala raket lebih tinggi atau sejajar dengan pegangan raket
- posisi kepala raket lebih tinggi dari pinggang
- posisi kaki berada di atas garis tengah (garis depan area permainan sendiri)
- kaki kiri melangkah
- kaki kanan melangkah saat shuttlecock belum dipukul
- gerakan mengayun raket dan memukul shuttlecock dilakukan dalam rangkaian gerakan yang terputus
- penerima service bergerak ketika shuttlecock belum dipukul oleh pemain yang melakukan service
Service yang Benar :
- pada saat memukul shuttlecock, kepala raket harus berada di bawah (lebih rendah) dari posisi pegangan raket
- pada saat memegang shuttlecock, ia harus diposisikan lebih rendah dari pinggang
- kaki kiri harus dalam keadaan diam (tidak melangkah sedikitpun)
- kaki bisa bergeser tapi tetap tidak boleh terangkat dari tanah/lantai
- mengayun raket dan memukul shuttlecock harus dilakukan dalam satu rangkaian gerakan
- si penerima service hanya dibolehkan bergerak ketika shuttlecock telah dipukul oleh pemain yang melakukan service
Baca juga : teknik dasar bola voli
7. Pengembalian Service
8. Overhead
9. Smash
10. Dropshot
Gerakan dropshot ini sering digunakan untuk mengecoh pemain lawan, yakni dengan melompat tinggi seperti akan melakukan smash namun ternyata adalah gerakan dropshot yang shuttllecock-nya jatuh tak jauh dari net dan bergerak secara halus (tidak tajam seperti halnya pukulan smash). Melakukan pukulan dropshot memiliki kesulitan tersendiri jika dibandingkan dengan pukulan smash. Ketika melakukan pukulan dropshot terdapat beberapa faktor yang saling berkaitan satu sama lain dan berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya pukulan dropshot tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pukulan dropshot :
- posisi tubuh
- pegangan raket
- pergerakan kaki
- perpindahan berat badan yang bergerak secara harmonis
Langkah-langkah melakukan teknik dropshot :
- pegang raket dengan menggunakan teknik forehand
- posisi tubuh menyamping ke arah bahu
- pergerakan tubuh harus lincah hingga posisi tubuh berada di belakang shuttlecock
- memukul raket dengan posisi tangan lurus, kemudian lakukan gerakan seperti halnya melakukan smash tetapi cukup berikan sedikit dorongan dan sentuhan pada shuttlecock
- arahkan shuttlecock ke posisi yang kosong dari area pemain lawan (daerah yang kira-kira tidak bisa dijangkau oleh pemain lawan), baik ke kanan, kiri ataupun depan
11. Netting
Baca juga : sejarah taekwondo lengkap
Demikianlah pembahasan kita kali ini tentang Teknik Dasar Bulu Tangkis beserta Penjelasannya. Semoga artikel ini bermanfaat.