X

Macam Macam Gaya Lompat Tinggi

Apabila kita membahas tentang olahraga, tentunya sangatlah banyak cabang olahraga yang bisa kita temukan. Dan tentunya anda bebas dalam menentukan jenis cabang olahraga apa yang akan anda pilih sebagai salah satu pilihan cabang olahraga yang akan anda tekuni atau hanya sebagai olahraga biasa. Memang sangatlah penting bagi kita untuk melakukan olahraga secara rutin agar tetap menjaga tubuh kita tetap bugar dan sehat selalu.

Semua cabang olahraga bisa anda pilih salah satu boleh juga memilihnya lebih dari satu jenis cabang olahraga. Jika kita membicarakan macam – macam jenis cabang olahraga, mari kita ulas salah satu cabang jenis olahraga yang mungkin sebagian dari anda telah mengetahuinya yaitu mengenai cabang olahraga lompat tinggi. Apakah anda sudah mengetahui apakah lompat tinggi tersebut?

Lompat tinggi adalah salah satu cabang olahraga atletik yang lebih menekankan tumpuan pada kekuatan otot tubuh bagian perut dan otot bagian kaki anda. Dalam cabang olahraga jenis lompat tinggi ini, para atlet membutuhkan teknik – tekni yang benar agar mencapai target ketinggian yang ingin dicapai. Agar lompatan yang dihasilkan bisa maksimal, maka para atlet harus menggunakan teknik lompat tinggi dengan tepat dan benar.

Olahraga jenis ini yaitu lompat tinggi menguji keterampilan para atlet untuk melompati tiang mistar dengan cara melewatinya. Tinggi minimal dari tiang mistar yang harus dilompati biasanya setinggi 2,5 meter dan untuk panjang dari mistar itu sendiri adalah sepanjang 3,15 meter. Lompat tinggi ini dilakukan pada arena sendiri pada area lapangan atletik untuk jenis cabang lompat tinggi ini sendiri dan para atlet dilarang menggunakan bantuan alat apapun untuk melakukan lompat tinggi tersebut.

Lompat tinggi sendiri memiliki beberapa macam gaya sendiri yang perlu anda ketahui lebih detail. Dengan begitu anda bisa menambah wawasan anda tentang macam – macam lompat tinggi itu seperti apa dan bagaimana cara melakukannya dengan teknik yang benar dan tepat agar lompatan yang dihasilkan bisa mencapai hasil maksimal atau tinggi.

Fosbury Flop

Gaya fosbury flop ini merupakan salah satu macam gaya dari lompat tinggi ini sendiri. Gaya ini diciptakan oleh Ricarord Fosbury salah satu atlet cabang lompat tinggi yang berasal dari Amerika Serikat. Pada tahun 1968 fosbury mengikuti olimpiade mexico dan mendapatkan juara pada posisi pertama menggunakan gaya tersebut. Dan sejak fosbury memenangkan sebagai juara pertama pada olimpiade mexico tersebut, para atletik lainnya mulai tertarik perhatiannya dengan gaya yang dipakai oleh fosbury tersebut. Dan sampai saat ini telah banyak para atletik menggunakan gaya yang digunakan fosbury.

Gaya fosbury ini mulai dikenal dan masuk pada negara Indonesia sekitar tahun 1974. Dan sekitar tahun 1987 pelompat tinggi asal Indonesia berhasil memecahkan rekor nasional yang telah bertahan selama kurang lebih dari 24 tahun setinggi 1,96 meter menjadi 1,98 meter yang kemudian diubah kembali setinggi 1,99 meter. Pelompat ini bernama Suwignyo dan kemudian diubah kembali rekornya menjadi 2,02 meter oleh pelompat tinggi Indonesia lagi yang berasal dari Bali bernama Widiana dimana rekor tersebut merupakan pelompat tinggi pertama Indonesia yang mampu melompat diatas tiang mistar dengan ketinggian 2 meter lebih.

Cara melakukan gerakan fosbury flop yaitu :

1. Awalan gerakan

Gerakan yang dilakukan fosbury sendiri untuk awalan gerakannya yaitu melakukan gerakan melengkung hampir setengah lingkaran dan untuk titik awal yaitu dari depan melingkar ke arah kiri yang dilakukan dengan bertumpu pada kaki kanan. Dengan melakukan gerakan yang awalannya melengkung, setelah bertumpu pada kaki kanan pelompat atau atlet akan lebih mudah untuk berputar keluar dalam berusaha tidak mengenai tiang mistar tersebut atau membelakangi dari tiang mistar tersebut.

Ternyata dari gerakan dari fosbury flop ini memiliki beberapa kelemahan dalam penggunaannya atau kurang efektif dalam penggunaannya untuk lompat tinggi. Berikut penjelasannya :

  • Ketika sedang melakukan awalan dengan berlari cepat, pada jalur melingkar atau melengkung dengan menggunakan jari – jari kecil itu merupakan gerakan yang dianggap sangat susah untuk dilakukan. Karena itu bagi para atlet bisa dipersulit dalam awalan melakukan lompatan nantinya.
  • Langkah kaki yang harus tepat pada awalannya pada setiap lompatan yang akan dilakukan sangatlah sulit untuk dipertahankan para atlet yang menggunakan jenis gaya lompatan ini. Apabila salah langkah kaki saja bisa membuat lompatan dari atlet tersebut gagal dan tidak sempurna.
  • Tenaga yang dibutuhkan dan dikeluarkan lebih besar ketika awalannya menggunakan gerakan melingkar atau melengkung tersebut. Karena jalur awalan tersebut relatif harus panjang untuk melakukan lari dengan cepat.

2. Tumpuannya

  • Para atlet disarankan menggunakan kaki terluar yang jauh dari jarak mistar yang digunakan sebagai tumpuan disaat atlet tersebut sedang melompat.
  • Jarak yang baik diperkirakan sekitar 60 – 100 cm dari jarak mistar. Jarak tersebut merupakan saran untuk melakukan tumpuan pada kaki untuk melakukan lompatan agar sempurna mendapatkan lompatan yang tinggi diatas tiang mistar.
  • Pada saat atlet sedang melakukan tumpuan pada kaki, selanjutnya dengan menekuk kaki 130 – 160 derajat  sebagai tumpuan yang berguna untuk membantu meringankan badan. Dan kemudian sikap badan yang tetap tegak tidak terjadi hambatan ketika melakukan gerakan putaran keluar pada poros vertikal saat melewati tiang mistar tersebut.
  • Ketika tumpuan terjadi lutut paha diangkat maksimalnya sampai pinggul dan sedikit diputar kearah tumpuan kaki yang bertujuan mempermudah putaran dalam melewati tiang mistar. Kaki yang bebas tidak perlu untuk diayun atau diangkat lurus.
  • Pada saat atlet melakukan tumpuan, tangan yang diayunkan boleh dilakukan secara berganda atau dengan cara yang biasa saja dalam mengayunkan tangannya.

3. Pendaratan

Untuk gaya lompat yang satu ini pendaratannya dilakukan dengan mendaratkan bagian punggung terlebih dahulu dan kedua kaki atlet tetap mengarah keatas dan jangan ditarik ke arah dada serta kedua tangan yang terlentang kearah samping badan.

Scissors atau Gunting

Pada awalnya gaya gunting ini bukan bernamakan gunting tapi bernamakan gaya sweney. Gaya gunting sendiri ditemukan oleh Sweney dan dari nama penemu tersebut maka dinamakanlah gaya sweney bukannya gaya gunting itu sendiri. Kemudian sekitar tahun 1880, Sweney menggunakan gaya jongkok dan nama gaya sweney tersebut berubah menjadi gaya gunting yang telah diketahui oleh banyak atlet sekarang ini.

Cara untuk melakukan gaya gunting ini sendiri yaitu pertama – tama atlet mengambil sebuah awalan dari arah tengah dan apabila atlet tersebut menggunakan kaki kanan sebagai kaki tumpuannya, maka kaki kiri yang diayunkan karena bebas tidak digunakan sebagai tumpuan. Dan kemudian pendaratan yang didahului oleh kaki kiri yang telah diayunkan tadi.

Tahapan dalam melakukan gaya gunting ini adalah sebagai berikut ini :

1. Awalan

Bagi para atlet, bisa melakukan awalan dengan cara berlari dari arah depan dan agak serong ke arah kanan atau kiri. Itu tergantung bagi para atlet akan melakukan tumpuan menggunakan kaki yang mana dan dari arah mana dia akan berlari. Dengan begitu menyesuaikan sendiri bagi para atlet apabila menggunakan kaki kanan maka arah awalan dari berlari ke depan tersebut agak serong ke kiri. Dan begitu sebaliknya apabila atlet lebih memilih tumpuan dengan kaki kirinya.

2. Tumpuan

Tumpuannya sendiri yaitu menggunakan kaki tumpuan yang terjauh dari tiang mistar dan kaki yang tidak menjadi tumpuan atau kaki yang sedang bebas atlet tersebut harus mengayunkan kaki tersebut lurus kedepan dan kearah atas menyilang dari tiang mistar. Jangan sampai salah dalam melakukan tumpuan agar dalam melakukan lompatan bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan lompatan pun bisa tinggi diatas tiang mistar.

3. Saat melayang

Ketika kaki yang sedang menyilang dari tiang mistar diatasnya, kaki yang akan digunakan sebagai tumpuan segera diayunkan lurus kearah samping kanan atau kiri tergantung posisi badan sang atlet. Dan setelah itu diikuti dengan memutar badan kearah kanan atau kiri dan jangan sampai melepas pandangan anda ke arah bawah tempat anda akan mendarat atau jatuh. Pada saat yang bersamaan kaki yang tidak menjadi tumpuan diayunkan lurus kearah belakang sehingga dari gerakang tersebut bisa terlihat seperti gerakan dari sebuah gunting. Dan saat – saat terjadinya pendaratan, kaki kiri atau kanan (penyesuaian posisi tubuh atlet) diayunkan kearah kiri atau kanan bawah, dan kemudian kaki kanan atau kiri diayunkan ke bawah.

4. Pendaratan

Setelah itu kita mengulas pendaratan dari gerakan gaya gunting ini yaitu apabila setelah melalui tahapan melayang, pendaratan yang bisa dilakukan dengan melakukan tumpuan dengan salah satu kaki kanan atau kiri terlebih dahulu dengan sikap posisi badan yang menghadap ke arah mistar.

Dan dari itu semua gaya gunting ini sendiri memiliki beberapa kelemahan yang bisa anda ketahui :

  • Titik tumpu kaki yang sangatlah jauh untuk dijangkau kaki para atlet.
  • Kurang efisien dari gaya ini karena saat sedang melalui tahapan melayang diatas mistar, tenaga yang dibutuhkan sangatlah banyak jadi karena itulah gaya ini kurang efisien.
  • Saat sedang posisi badan berada pada tahapan melayang diatas mistar, jarak antara titik berat badan dari seorang atlit tersebut sangatlah jauh.

Guling Sisi atau Western Roll

Gaya guling sisi ini bisa juga disebut dengan gaya guling samping dan gaya ini diciptakan oleh seseorang yang berasal dari negara Amerika Serikat. Dia adalah G. Horin, yang menciptakan gaya guling sisi ini pada tahun 1912. Dengan adanya peraturan perlombaan yang sedang berlaku saat ini, gaya jenis ini tidak dapat berkembang dengan seiring berjalannya waktu. Karena saat melewati tiang mistar posisi kepala atlet yang menggunakan gaya guling sisi ini lebih cenderung rendang dari pinggul atlet tersebut dan karena hal tersebut dianggap tidak sah dan menyebabkan diskualifikasi atlet yang menggunakan gaya guling sisi ini. Jadi gaya ini hampir tidak pernah digunakan kembali dalam perlombaan lompat tinggi.

Dengan begitu para atlet lompat tinggi secara terpaksa menggunakan gaya – gaya yang sebelumnya telah ada. Tetapi pada tahun 1934, ada sebuah peraturan baru yang dibuat agar peningkatan prestasi untuk cabang olahraga lompat tinggi ini yang kemudian diberlakukan bagi para atlet lompat tinggi. Yaitu pada saat melewati tiang mistar posisi kepala atlet boleh lebih rendah daripada pinggangnya. Sebuah rekor prestasi yang telah dicapai dengan menggunakan gaya guling sisi ini yang mencapai tinggi lebih dari 2 meter yaitu dari negara Amerika Serikat dengan tinggi mencapai 2,03 meter dengan menggunakan gaya guling sisi ini. Dan semenjak saat itulah gaya guling sisi ini mulai populer yang kemudian di praktekan banyak atlet lompat tinggi di dunia termasuk di negara Indonesia sendiri.

Tahap dan cara melakukan gaya guling sisi ini yaitu :

1. Awalan

Untuk awalannya yaitu dari arah samping sekitar 35 – 40 derajat dan apabila menggunakan kaki kanan sebagai tumpuan, maka awalannya dari arah samping kanan dan begitu juga sebaliknya apabila atlet menggunakan tumpuan menggunakan kaki kirinya.

2. Tumpuan

Atlet bertumpu dengan kaki yang paling terdekat dengan tiang mistar tersebut dan kemudian kakinya diayunkan ke arah depan sehingga menyilang dari tiang mistar.

3. Saat melayang

Apabila saat sedang melayang dan berada diatas tiang mistar, badan diposisikan miring dari tiang mistar dan sejajarkan posisi miring badan dengan tiang mistar tersebut. Dan secara bersamaan pada saat itu, kepala segera untuk diturunkan. Dan kemudian posisi kepala lebih rendah dari pada pinggul. Setelah itu berguling meluncur kearah bawah.

4. Pendaratan

Pendaratan sendiri setelah tahapan melayang diatas tiang mistar dilakukan dengan cara mendaratkan salah satu tangan dan kaki tumpuan secara bersamaan atau bisa juga dengan kedua tangan anda yang kemudian diikuti dengan berguling menjauhi tiang mistar tersebut. Disarankan untuk para pemula apabila ingin mencoba gaya ini, maka mendaratlah dengan menggunakan kaki tumpuan terlebih dahulu yang digunakan.

Guling atau Straddle

Gaya yang satu ini merupakan salah satu gaya yang banyak dipakai atlet dalam perlombaan lompat tinggi dan dengan menggunakan gaya ini, apabila badan telah melewati tiang mistar posisi badan dengan cepat diputar dan dibalikkan jadi sikap badan dari atlet tersebut diatas tiang mistar telungkup. Gaya guling ini dikenal pada tahun 1930 sejak digunakan oleh salah satu atlet lompat tinggi asal Amerika Serikat yaitu Jim Stewart dalam suatu perlombaan lompat tinggi saat itu. Pada tahun itu gaya ini masih belum diakui keberadaannya dan gaya yang belum dianggap sah digunakan dalam perlombaan lompat tinggi, dan kemudian yang bersaing dengan gaya guling sisi.

Ada banyak prestasi dari dunia yang telah dicetak dengan menggunakan gaya guling ini dan rekor tersebut hampir melewati tiang mistar setinggi 2,15 meter diatas tiang mistar. Dan ada seseorang yang memecahkan rekor tersebut yang memecahkan rekor dunia berasal dari negara Rusia bernama V. Brunei yang mencapai ketinggian diatas mistar 2,23 meter.

Cara yang bisa dilakukan untuk melakukan gaya guling ini yaitu atlet lompat tinggi ini bisa mengambil awalan dengan 3, 5 , 6, 7, 8, 9, 10 , 11 langkah dari samping dan itu tergantung dari tinggi atau ketinggian dan yang paling utama adalah untuk mengambil langkah awalan dengan angka ganjil. Lalu mengambil tumpuan kaki menggunakan kaki kiri atau kanan, dan ayunkan kaki yang tidak menjadi tumpuan kearah depan. Apabila kaki yang bebas tadi telah selesai diayunkan melewati tiang mistar maka badan diikutkan berbalik dengan cepat sehingga bentuk badan telungkup diatas tiang mistar. Usahakan bokong atau pantat anda lebih tinggi dari pada posisi kepala anda jadi kepala anda ditundukkan dan kemudian akhirnya yaitu saat sedang mendarat, apabila tumpuan menggunakan kaki sebelah kanan maka yang pertama kali jatuh pertama kali adalah kaki kiri dan kemudian berguling menggunakan punggung tangan yang disusur dan diikuti dengan bahu untuk terakhir kalinya.

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk tahapan dan teknik gaya guling ini yaitu :

1. Awalan

Menggunakan gaya ini memiliki arah dan sebuah sudut awalan yang hampir sama jika dibandingkan dengan gaya guling sisi. Apabila menggunakan tumpuan kaki saat melompat dengan kaki kanan, maka awalannya dimulai dari samping kanan dan sebaliknya apabila sang atlet menggunakan tumpuan kaki kirinya. Dalam pemilihan kaki tumpuan bagi atlet bebas menggunakan kaki yang mana tergantung dari atlet lebih dominan menggunakan kaki mana yang dianggap mampu untuk menjadi tumpuan.

2. Tumpuan

Sebagai tumpuan dalam menggunakan gaya ini adalah kaki yang terdekat dengan tiang mistar atau dengan kata lain adalah kaki bagian dalam dan kaki yang tidak menjadi tumpuan atau bebas diayunkan kedepan ke arah atas. Perlu diingat bahwa apabila tumpuan tidak benar dan kurang tepat maka lompatan yang dihasilkan akan tidak maksimal dan lompatan akan menjadi tidak tinggi atau rendah hasilnya. Ada suatu kejadian apabila tumpuan yang tidak kuat juga bisa membuat tubuh kita menjadi tidak seimbang dan membuat tubuh kita terjatuh akibat tumpuan yang kurang tepat atau kuat.

3. Saat melayang dan pendaratan

Disaat setelah melompat dengan tumpuan kaki, pasti badan akan melalui tahapan melayang diatas tiang mistar. Kemudian badan tidur seperti telungkup dan badan sejajar dengan tiang mistar, dan diikuti kaki yang mengangkang. Kaki yang sedang tidak digunakan sebagai tumpuan, badan bagian atas atau kepala, dan lengan badan yang sedang sejajar dengan kaki di ayun terlebih dahulu dengan cara kepala lebih rendah dari pada pinggul badan dan kemudian diikuti dengan berguling ke arah kanan meluncur ke bawah.

Beberapa keuntungan bisa di dapat para atlet lompat tinggi apabila menggunakan gaya guling ini :

  • Berat tubuh yang berat bisa dengan mudah dibawa ke atas dengan cepat hanya dengan beberapa cara atau teknik yang benar.
  • Apabila tubuh sedang berada diatas tiang mistar dan sikap tubuh yang seperti tidur telungkup, membuat jarak antara titik berat badan dengan tiang mistar menjadi dekat atau menjadi lebih kecil.
  • Gerakan yang menuntut kedua kaki kangkang atau mengangkang merupakan gerakan yang mudah dilakukan serta wajar apabila menggunakan gaya guling. Dan dengan gaya ini tenaga yang digunakan dan dikeluarkan tidak begitu banyak.
  • Ketika sedang berada diatas tiang mistar dan melayang diatasnya, atlet lompat tinggi yang menggunakan gaya ini bisa melihat tiang mistar dan hanya menggerakkan badan seperlunya saja tidak menggerakkan badan dengan gerakan yang sia – sia.

Banyak sekali pilihan yang bisa dipilih dan digunakan oleh para atlet olahraga lompat tinggi ini dan juga pastinya para atlet memilih gaya yang memungkinkan diri mereka memenangkan perlombaan lompat tinggi. Gaya yang efektif untuk melakukan perlombaan lompat tinggi bagi para atlet berbeda – beda ada yang memilih gaya yang menggunakan tenaga yang lebih sedikit, gerakan yang tidak terlalu boros atau gerakan sia – sia, dan yang lainnya masih banyak lagi. Bagi masing – masing atlet sendiri memiliki konsep dan konsistensi masing – masing yang berbeda untuk memenangkan suatu perlombaan dan terutama untuk perlombaan lompat tinggi ini.

Bagi para atlet jangan hiraukan resiko dan cidera yang ditimbulkan apabila melakukan olahraga lompat tinggi ini. Sebisa mungkin untuk tetap menjaga keselamatan, tidak terjadi cidera, dan yang paling utama adalah sprotifitas. Gunakanlah berbagai macam gaya yang telah ditentukan dan sah untuk dilakukan dalam perlombaan tersebut sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan kedepannya nanti.

Categories: Panduan Teknik
Tags: gaya lompatlompatolahragateknik dasar