X

Olahraga Karate dan Sejarahnya di Indonesia

Olahraga karate dan sejarahnya merupakan informasi yang kurang banyak diketahui dalam masyarakat. Hal ini tentunya sangat disayangkan mengingat karate merupakan salah satu olahraga bela diri yang banyak  peminatnya di Indonesia. Olahraga karate juga diketahui banyak dinikmati oleh laki laki ataupun wanita, di segala jenjang usia. Bagaimana bisa karate populer di masyarakat tapi informasi mengenai sejarah dan berbagai teknik bela dirinya tidak populer?

Melihat keadaan ini, tentu menjadi menarik untuk dipelajari sebenarnya bagaimana sejarah dari olahraga karate dan apa saja informasi dalam olahraga karate yang perlu anda ketahui. Ada beberapa informasi dari olahraga karate yang jika anda ketahui akan menambah informasi anda dalam hal olahraga bela diri ini. Oleh sebab itu, sebelum memulai mengenal lebih dalam olahraga karate maka perlu kita terlebih dahulu mengetahui sejarahnya. Simaklah bagian berikut untuk mengetahui apa dan bagaimana sejarah dari perkembangan olahraga di Indonesia.

Artikel Terkait:

Sejarah Perkembangan Olahraga Bela Diri Karate di Indonesia

Berdasarkan informasi yang telah disampaikan di atas, olahraga karate dan sejarahnya masih perlu dikaji lebih jauh sebagai upaya publikasi. Sesuai dengan namanya Karate merupakan olahraga bela diri dari negara Jepang. Nama karate dituliskan dalam huruf kanji sebagai 空 手 道. Kanji ini ada dua suku kata, yaitu Kara dan Te. Kara memiliki arti kosong, sedangkan Te memiliki arti tangan. Jadi dengan kata lain Karate disebut sebagai olah raga bela diri dengan tangan kosong.

Sebelum bernama Karate, olahraga bela diri dari Jepan ini dinamakan Tote. Tote dalam kanji Jepang diartikan sebagai “tangan Cina”. Akan tetapi, nama dari olahraga ini bertentangan dengan para pejuang nasionalisme Jepang. Mengapa olahraga bela diri dari Jepang, dinamakan “tangan Cina?” Sehingga diputuskanlah untuk menggantinya menjadi nama Karate.

Lalu tahukah anda bagaimana olahraga karate ini masuk ke Indonesia pertama kalinya? Memang negara kita sebelumnya pernah di jajah oleh bangsa Jepang, namun perkembangan dari karate sesungguhnya tidak ada hubungan sama sekali dengan masa penjajahan Jepang. Olahraga karate di Indonesia tidak dipopulerkan oleh tentara Jepang, melainkan oleh orang Indonesia sendiri. Seperti diketahui, setelah bebas dari masa penjajahan banyak bangsa Indonesia yang kembali dari Jepang. Beberapa dari mereka juga menempuh pendidikan di Jepang sebagai mahasiswa. Para mahasiswa ini pun kemudian kembali ke Jakarta sekitar tahun 1960-an.

Saat kembali ke Indonesia, para mahasiswa ini seperti Ottoman Noh. Mochtar Ruskan, dan masih banyak yang lainnya memutuskan mendirikan perhimpunan di Indonesia. Mereka menamakannya Dojo dan disanalah mereka memperkenalkan karate yang mereka pelajari dari negeri Sakura. Karate yang pertama kali diajarkan adalah karate aliran Shoto-kan. Oleh sebab itulah, karate di Indonesia bukan didatangkan oleh tentara Jepang melainkan oleh masyarakat Indonesia sendiri yang tertarik dengan seni bela diri yang satu ini. Satu tahun kemudian, karena antusiasme pada olahraga bela diri ini semakin besar akhirnya dibentuklah Persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI) pada tanggal 10 Maret 1964.

Kepopuleran karate di Indonesia kemudian menarik semakin banyak orang, sehingga orang Jepang pun ikut datang ke Indonesia. Para orang Jepang itu memberikan semakin banyak dan luas pengetahuan karate di Indonesia. Jadi dapat disimpulkan bahwa, sejarang perkembangan olahraga karate di Indoneisa di mulai di tahun 1960-an hingga 1970-an.

Demikianlah informasi mengenai sejarah dari olahraga bela diri yang tergolong populer di Indonesia ini. Setelah mengetahui informasi mengenai sejarahnya, maka kali ini akan kita pelajari lebih dalam mengenai olahraga karate melalui macam-macam latihan dasar dalam olahraga karate. Penjelasan lengkapnya ada di bagian berikut ini.

Tiga Latihan Dasar dalam Olahraga Karate

Olahraga karate merupakan jenis olahraga yang bertumpu pada 3 latihan dasar. Ketiga latihan dasar ini sesuai namanya, merupakan dasar yang harus dimiliki untuk dapat memiliki kemampuan karate. Anda tentu penasaran dengan berbagai latihan dasar tersebut bukan? Hal ini tentu sangat menarik bagi anda yang memang berminat melakukan olahraga karate, namun masih mencari berbagai informasi pendukung. Betul adanya bahwa olahraga karate memang tidak memiliki banyak macam latihan dasar. Hanya ada tiga latihan dasar besar yang harus mahir dilakukan, untuk menjadi ahli dalam melakukan karate. Pada bagian di bawah ini, penjelasan mengenai ketiga latihan dasar tersebut akan disampaikan dengan detail.

  1. Latihan Dasar Kihon

Latihan dasar kihon merupakan latihan yang sangat mendasar untuk diketahui oleh atlet karate. Kihon ini pun sering disampaikan sebagai teknik paling awal yang dimiliki oleh para atlet karate. Kihon sendiri merupakan kata yang diambil dari huruf kanji. Arti kihon dalam huruf kanji adalah fondasi atau dasar utama. Seperti namanya, tanpa mahir melakukan latihan dasar Kihon, maka anda akan kesulitan untuk masuk pada latihan selanjutnya. Terdapat syarat, bahwa atlet harus menguasai Kihon terlebih dahulu sebelum menguasai Kata dan Kumite.

Pelatihan teknik dalam Kihon meliputi berbagai teknik memukul, menendang, dan menangkis. Hal ini memang cukup unik, karena ketiga teknik tersebut adalah teknik utama yang dikuasai dalam bela diri lain. Berbeda dengan karate, ketiga teknik tersebut hanyalah teknik dasar yang belum mencakup teknik untuk jurus dan tarung pada Kata dan Kumite. Anda tentu juga sudah mengetahui bahwa olahraga Karate memiliki tingkatan yang ditandai dengan warna sabuk. Sabuk awal berwarna putih adalah sabuk terendah yang menjadi modal awal anda mempelajari latihan dasar Kihon ini.

Artikel Terkait:

Ketika anda sudah menguasai teknik pukulan dan tendangan, maka anda akan memiliki sabuk putih yang kemudian meningkat menjadi sabuk coklat setelah menguasai bantingan. Pada akhir latihan Kihon, anda akan memiliki sabuk hitam yang artinya seluruh teknik dalam karate Kihon telah anda kuasai, meliputi tendangan, pukulan, bantingan, juga tangkisan.

Sebagai informasi bagi anda, berikut ini jenis latihan yang ada pada tahap Kihon, mulai dari kuda-kuda, pukulan, tendangan, dan tangkisan. Pada tahap kuda-kuda, latihan dimulai untuk melatih tumpuan dari gerakan pada salah satu titik tumpuan tubuh. Jenis gerak kuda-kuda ada banyak. Semua teknik kuda-kuda ini akan dilatih pada para atlet agar anda dapat menggunakannya sesuai kondisi pertarungan yang sedang anda hadapi. Berikut ini beberapa jenis kuda-kuda untuk anda ketahui:

  • Kuda Kuda Hachiji (Hachiji-Dachi) à merupakan teknik kuda kuda yang menitik beratkan tumpuan pada kedua kaki yang dibuka selebar bahu. Gerakan kuda kuda paling mendasar adalah Hachiji ini.
  • Kuda Kuda Zen-Kutsu (Zen-Kutsu-Dachi) à merupakan teknik kuda kuda yang menitik beratkan tumpuan pada kaki yang diletakkan ke depan dengan satu kaki lain menahan di sisi tubuh yang berkaitan.
  • Kuda Kuda Ko-Kutsu (Ko-Kutsu-Dachi) à merupakan teknik kuda kuda yang menitik beratkan tumpuan pada kaki yang diletakkan ke belakang dengan satu kaki lain menahan di sisi tubuh yang berkaitan.
  • Kuda Kuda Hangetsu (Hangetsu-Dachi) à merupakan teknik kuda kuda yang menitik beratkan tumpuan pada bagian tengah kedua kaki, baik dalam posisi ke depan ataupun ke belakang. Berat tumpuan selalu ada di posisi tengah (penggunaan kanji Hangetsu).
  • Kuda Kuda Heisoku (Heisoku-Dachi) à merupakan teknik kuda kuda yang menitik beratkan tumpuan pada bagian tengah kedua kaki, akan tetapi kedua kaki diposisikan rapat dan tidak berjarak (penggunaan kanji Unsu).
  • Kuda Kuda Neko-Ashi-Dachi (Neko-Ashi-Dachi) à merupakan teknik kuda kuda yang menitik beratkan tumpuan pada bagian belakang kedua kaki, akan tetapi kedua kaki diposisikan rapat dan tidak berjarak (penggunaan kanji Unsu).
  • Kuda Kuda Sanshin-Dachi (Sanshin-Dachi) à merupakan teknik kuda kuda yang menitik beratkan tumpuan pada bagian tengah kedua kaki, akan tetapi kedua kaki dalam posisi Sanshin (penggunaan kanji Sanshin).
  • Kuda Kuda Sochin-Dachi (Sochin-Dachi) à merupakan teknik kuda kuda yang menitik beratkan tumpuan pada bagian tengah kedua kaki, akan tetapi kedua kaki dalam posisi Sochin (penggunaan kanji Sochin).

Selanjutnya, dalam latihan Kihon pun terdapat latihan pukulan yang dinamakan sebagai Zuki. Jenis latihan pukulan pun pastinya sama pentingnya dengan kuda kuda, karena setiap pertarungan membutuhkan teknik memukul yang akurat. Pukulan memiliki teknik yang cukup banyak. Apa saja jenis pukulan dalam olahraga karate? Simak penjelasannya berikut ini.

  • Pukulan Chudan (Oi-Zuki-Chudan) à merupakan teknik pukulan yang memfokuskan pukulan pada arah target. Target pukulan ini adalah ke bagian perut atau ulu hati dari lawan bertarung. Hal ini menunjukkan pukulan ini penting karena bagian perut dan ulu hati merupakan bagian yang paling penting pada tubuh manusia.
  • Pukulan Jodan (Oi-Zuki-Jodan) à merupakan teknik pukulan yang memfokuskan pukulan pada arah target. Target pukulan ini adalah ke bagian atas tubuh, khususnya kepala. Hal ini menunjukkan pukulan ini jika akurat dilakukan maka dapat melumpuhkan lawan dengan beberapa pukulan saja.
  • Pukulan Kisame (Kisame-Zuki) à merupakan teknik pukulan yang memfokuskan pukulan pada arah target. Target pukulan ini adalah ke bagian atas tubuh, khususnya kepala. Hanya saja pukulan ini dilakukan tanpa ada perpindahan. Kaki pun tidak perlu lagi melakukan langkah untuk mencapai kepala.
  • Pukulan Gyaku (Gyaku-Zuki) à merupakan teknik pukulan yang memfokuskan pukulan pada arah target. Target pukulan ini adalah ke bagian tengah tubuh, khususnya bagian perut. Hanya saja pukulan ini dilakukan tanpa ada perpindahan. Kaki pun tidak perlu lagi melakukan langkah untuk mencapai perut.
  • Pukulan Ura (Ura-Zuki) à merupakan teknik pukulan yang menghasilkan pukulan berbentuk Soto-Ude-Uke.
  • Pukulan Morote (Morote-Zuki) à merupakan teknik pukulan yang menghasilkan dorongan hingga lawan petarung dapat terjatuh.
  • Pukulan Agi (Agi-Zuki) à merupakan teknik pukulan dengan tangan yang bagian dalam dan memukul seperti bentuk pada Agi Uke.;
  • Pukulan Choku (Choku-Zuki) à merupakan teknik pukulan dengan target perut dan diawali dengan kuda kuda jenis Hachiji Dachi.
  • Pukulan Kage (Kage-Zuki) à merupakan teknik pukulan mengarah ke samping dari Kata Tekki Shodan.
  • Pukulan Tate (Tate-Zuki) à merupakan teknik pukulan yang membentuk seperti Uchi-Ude-Uke.
  • Pukulan Yama (Yama-Zuki) à merupakan teknik pukulan ganda menggunakan kedua tangan hingga menggunung.
  • Pukulan Morote-Hisame (Morote-Hisame-Zuki) à merupakan teknik pukulan menggunakan kedua tangan tanpa target khusus.
  • Pukulan Tetsui (Tetsui-Uchi) à merupakan teknik pukulan seperti melakukan gerak palu.
  • Pukulan Uraken (Uraken-Uchi) à merupakan teknik pukulan dengan tangan diarahkan ke sisi samping.
  • Pukulan Haishu (Haishu-Uchi) à merupakan teknik pukulan dengan tangan pedang. Atau posisi tangan menusuk tubuh lawan.
  • Pukulan Haito (Haito-Uchi) à sama seperti Haishu, merupakan teknik pukulan dengan tangan pedang. Atau posisi tangan menusuk tubuh lawan.
  • Pukulan Empi (Empi-Uchi) à merupakan teknik pukulan menyikut, menggunakan siku tangan anda.
  • Pukulan Shuto (Shuto-Uchi) à merupakan teknik pukulan dengan tangan pedang. Atau posisi tangan menusuk tubuh lawan.
  • Pukulan Tate (Tate-Shuto) à merupakan teknik pukulan dengan tangan pedang. Atau posisi tangan menusuk tubuh lawan.

Setelah latihan pukulan, biasanya akan dilakukan latihan menendang pada teknik kihon. Gerakan menendang disebut juga sebagai Geri dalam karate. Ketika dalam situasi pertarungan, tangan tidak dapat digunakan maka melakukan tendangan adalah salah satu upaya perlawanan yang dpaat dicoba. Berbagai jenis tendangan itu dapat dijelaskan pada bagian berikut ini.

  • Tendangan Mae (Mae-Geri) à merupakan teknik tendangan yang ditargetkan ke arah perut, atau kepala. Arah kaki dilemparkan ke depan untuk mencapai target.
  • Tendangan Mawashi (Mawashi-Geri) à merupakan teknik tendangan yang dilakukan menggunakan kaki bagian atas saja.
  • Tendangan Kekome (Yoko-Geri-Kokome) à merupakan teknik tendangan yang dilakukan menggunakan kaki ke bagian samping tubuh dengan cara di sodok.
  • Tendangan Keange (Yoko-Geri-Keange) à merupakan teknik tendangan yang dilakukan menggunakan kaki ke bagian samping tubuh dengan cara di snap.
  • Tendangan Usiro (Usiro-Geri) à merupakan teknik tendangan yang dilakukan ke bagian tubuh lawan, dengan kaki dilemparkan ke belakang.

Terakhir, dalam latihan Kihon akan dilakukan latihan tangkisan. Tangkisan ini disebut juga sebagai Uke dalam bahasa Jepang. Anda dapat melakukan tangkisan menggunakan tangan ataupun kaki, agar serangan yang dilakukan oleh lawan tidak mengenai anda. Ada beberapa jenis tangkisan juga dalam karate, berikut ini penjelasannya:

  • Tangkisan Mae (Gedan Barai) à merupakan jenis tangkisan yang dilakukan untuk menangkis serangan lawan berupa tendangan mae yang mengarah ke bagian bawah tubuh.
  • Tangkisan Soto-Ude (Soto-Ude-Uke) à merupakan jenis tangkisan yang dilakukan untuk menangkis serangan lawan berupa pukulan atau tendangan yang datang dari belakang telinga anda.
  • Tangkisan Uchi-Ude (Uchi-Ude-Uke) à merupakan jenis tangkisan yang dilakukan untuk menangkis serangan lawan berupa pukulan atau tendangan yang datang dari bawah ketiak.
  • Tangkisan Agi (Agi-Uke) à merupakan jenis tangkisan yang dilakukan untuk menangkis serangan lawan berupa pukulan atau tendangan yang datang dari atas.
  • Tangkisan Shuto (Shuto-Uke) à merupakan jenis tangkisan yang dilakukan untuk menangkis serangan lawan berupa pukulan atau tendangan yang datang dari serangan tangan pedang.
  • Tangkisan Juji (Juji-Uke) à merupakan jenis tangkisan yang dilakukan untuk menangkis serangan lawan berupa pukulan atau tendangan yang datang dengan menggunakan tangan yang disilangkan.
  • Tangkisan Morote (Morote-Uke) à merupakan jenis tangkisan yang dilakukan untuk menangkis serangan lawan berupa pukulan atau tendangan yang datang dari serangan pukulan Morote.

Artikel Terkait:

  1. Latihan Jurus Kata

Latihan jurus Kata adalah latihan setelah Kihon yang dilakukan untuk melakukan jurus jurus saat bertarung. Kata berasal dari huruf Kanji yang artinya adalah pola. Jadi ada beberapa gerakan dan pernafasan yang memiliki pola untuk digunakan saat bertarung. Hal ini menunjukkan bahwa olahraga karate bukan sekedar bela diri secara fisik, namun ada jurus yang juga harus dipelajari. Salah satu yang penting dalam latihan kata adalah Bunkai. Bunkai merupakan latihan yang dilakukan dengan mengaplikasi beberapa pola gerakan. Bunkai dari setiap aliran karate berbeda-beda. Seperti diketahui aliran karate pertama yang masuk ke Indonesia adalah aliran Shoto-kan. Pada aliran ini, Bunkai dikenal dengan nama Tekki. Lain lagi dengan aliran Shito-ryu yang memiliki Bunkai bernama Nainanchi.

  1. Latihan Tarung Kumite

Latihan terakhir dalam karate disebut sebagai Kumite. Arti dari kumite dalam kanji jepang adalah pertemuan tangan. Artinya ada pertarungan tangan antara petarung dan lawannya. Sebenarnya, kumite hanya boleh diajarkan ketika seseorang telah memiliki sabuk warna biru ke atas. Jika belum, maka sulit untuk memastikan jurus Kumite bisa dikuasai. Sayangnya, dalam masa modern sudah banyak yang mengajarkan Kumite pada peserta tarung sabuk kuning. Teknik teknik kumite juga ada banyak jenisnya dan dapat dikombinasikan sesuai kebutuhan pertarungan. Tetapi ada beberapa jurus pertarungan yang diijinkan dalam pertandingan formal dan beberapa yang lain tidak diizinkan. Akan tetapi dalam pertarungan sebenarnya untuk membela diri, maka anda dapat bebas melakukan beberapa teknik bertarung.

Itulah tadi informasi mengenai olahraga karate dan sejarahnya. Semoga informasi ini sesuai dengan kebutuhan informasi yang memang anda sedang butuhkan. Jadi mulai dari sekarang jika anda ingin mencoba karate, maka cobalah karena karate sangat bermanfaat sebagai asset kemampuan bela diri anda dalam keadaan bahaya mengancam. Selamat mencoba!

Categories: Sejarah
Tags: jeniskaratemacammanfaatolahragateknik pukulan